TERPENOID
Terpenoid merupakan bentuk senyawa
dengan keragaman struktur yang besar dalam produk alami yang diturunkan dari
unit isoprena (C5) yang bergandengan dalam model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan unit isoprena diturunkan dari metabolisme asam
asetat oleh jalur asam mevalonat (mevalonic acid : MVA).
Senyawa umum biosintesa terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi
dasar, yaitu:
1.
Pembentukan isoprene
aktif berasal dari asam asetat melalui
asam mevalonat.
2.
Penggabungan senyawa dan
ekor dua unit isopren akan membentuk mono-, seskui-, di-, sester-, dan poli-terpenoid.
3.
Pengabungan ekor dan ekor
dari unit C15 atau C20 menghasilkan terpenoid atau steroid.
Perbandingan banyaknya atom karbon dan atom
hydrogen dalam terpen adalah 5 : 8. Terpen tersusun dari senyawa – senyawa yang
mengandung gabungan kepala ke ekor dari satuan kerangka isoprene (kepala adalah
ujung yang terdekat ke cabang metil). Untuk menekankan hubungan dengan isoprene
ini maka terpen juga disebut isoprenoid.terpan mengandung 2,3 atau lebih satuan
isoprene.
Secara umum terpenoid terdiri dari unsur-unsur C dan H dengan rumus
molekul umum (C5H8)n. Struktur terpenoid yang bermacam ragam timbul akibat dari
reaksi sekunder berikutnya seperti hidrolisa, isomerisasi, oksidasi, reduksi
dan siklisasi atas geranil, farnesil, dan geranil-geranil pirofosfat.
Klasifikasi biasanya tergantung pada nilai n.
Nama
|
Rumus
|
Sumber
|
Monoterpen
|
C10H16
|
Minyak Atsiri
|
Seskuiterpen
|
C15H24
|
Minyak Atsiri
|
Diterpen
|
C20H32
|
Resin Pinus
|
Triterpen
|
C30H48
|
Saponin, Damar
|
Tetraterpen
|
C40H64
|
Pigmen, Karoten
|
Politerpen
|
(C5H8)n
n 8
|
Karet Alam
|
Klasifikasi dan struktur terpena dan terpenoid
Terpena
memiliki rumus dasar (C5H8)n, dengan n merupakan penentu
kelompok tipe terpena. Modifikasi terpena (terpenoid) adalah senyawa dengan
struktur serupa tetapi tidak dapat dinyatakan dengan rumus dasar. Kedua
golongan ini menyusun banyak minyak atsiri.
Tipe
terpena dan terpenoid
v Hemiterpena, n=1,
hanya isoprena.
v Hemiterpenoid,
contohnya prenol, asam isovalerat.
Isoprena
terdapat langka dalam tumbuhan tetapi memang terdapat dalam dedaunan. Contoh
lain dari hemiterpenoid ini adalah iso-amilalkohol, iso valeraldelhida, asam
senesioat, asam tiglat, asam angelat dan asam β-furoat.
v
Monoterpena,
n=2, contohnya mircen, limonen, dan ocimen.
v
Monoterpenoid,
contohnya geraniol.
Monoterpenoid
terbentuk dari dua satuan isoprena dan biasanya mempunyai sepuluh atom karbon.
Monoterpenoid merupakan komponen utama banyak minyak atsiri dan mempunyai makna
ekonomi besar sebagai bau-rasa, wewangian dan pelarut. Monoterpenoid khas
berupa cairan tak berwarna, tidak larut dalam air, dapat disuling uap dan
berbau harum. Contoh monoterpenoid lain seperti mirsena, lavandol, geranial,
keton artemisia, perinia, α-felandrena, pulegon, menton, mentofuran, mentol,
1,8 sinesol, eukarvon, kripton, safranal, nepelakton, askaridol dan lain-lain.
v Seskuiterpena, n=3,
contohnya farnesen.
v Seskuiterpenoid,
contohnya farnesol, kurkumen, bisabolol.
Seskuiterpenoid
adalah senyawa C15 biasanya dianggap berasal dar i tiga satuan isoprena.
Seperti monoterpenoid, seskuiterpenoid terdapat sebagai komponen minyak atsiri
yang tersuling uap dan berperan penting dalam aroma kepada buah dan bunga.
Kegunaan kaidah isoprena secara umum dan kadang-kadang kekecualian yang
disebutkan terdahulu berlaku juga untuk golongan ini. Anggota seskuiterpenoid
asiklik ialah farnesol dengan alkohol yang tersebar luas. Farnesol pirofosfat
merupakan senyawa antara kunci dalam biosintesis terpenoid. Sebagian besar
seskuiterpenoid monosiklik mempunyai kerangka farnesol yang tertutup membentuk
cincin anggota 6. Contoh seskuiterpenoid yaitu γ-bisabolena, zingiberena,
lanseol, ar-turmeron, perezon dan asam (S)-absisat.
Salah satu seskuiterpenoid monosiklik
terpenting adalah asam absisat, hormon yang melawan efek giberelin dan
menghambat pertumbuhan kuncup. Sejumlah senyawa C13 berasal dari
seskuiterpenoid telah diketahui penyebabnya bermakna bau-rasa buah. Banyak
senyawa seskuiterpenoid yang diketahui mempunyai efek fisiologi terhadap hewan
dan tumbuhan. Sementara beberapa senyawa seskuiterpenoid ada yang mengandung
gugus fungsi lakton yang beracun yang merupakan kandungan tumbuhan obat.
Senyawa lain bekerja sebagai penolak serangga dan insektisida, bebeapa
merangsang pertumbuhan tumbuhan, dan bekerja sebagai fungisida.
Selain gugus fungsi lakton juga terdapat dua gugus aldehida yang dipisahkan oleh 2 atom karbon. Gugus dialdehida ini menyebabkan beberapa tumbuhan pedas dan juga aktif sebagai penolak serangga.
Selain gugus fungsi lakton juga terdapat dua gugus aldehida yang dipisahkan oleh 2 atom karbon. Gugus dialdehida ini menyebabkan beberapa tumbuhan pedas dan juga aktif sebagai penolak serangga.
Contoh
seskuiterpenoid monosiklik biasa adalah humulen, zerumbon, elemol dan
nootkatin. Seskuiterpenoid bisiklik seperti α-kadinena, guaiol, β-selinena,
eudesmol, santonin, kesil alkohol, vetivon dan artabsin. Seskuiterpenoid tidak
biasa seperti iresin, karyofilena, eremofilon, akoron, sedrol, kuparena,
tujopsena.
v Diterpena, n=4,
contohnya cembren.
v Diterpenoid,
contohnya kafestol.
Diterpenoid
merupakan senyawa C20 yang berasal dari empat satuan isoprenoid. Karena titik
didihnya yang tinggi biasanya diterpenoid tidak ditemukan dalam minyak atisri
tumbuhan meskipun diterpenoid bertitik didih rendah pun. Senyawa ini ditemukan
dalam damar, eksudat berupa gom dan dalam fraksi bertitik didih tinggi seperti
damar yang tersisa setelah penyulingan minyak atsiri. Misalnya, rosin yang
tersisa setelah penyulingan terpentin pinus kaya akan diterpenoid.
Diterpenoid mencakup beberapa senyawa dari segi fisiologi sangat menarik seperti golongan hormon tumbuhan yang dikenal sebagai giberelin. Seperti seskuiterpenoid, diterpenoid mencakup banyak senyawa yang bekerja sebagai fungisida, racun terhadap hewan, penolak serangga dan sebagainya. Senyawa ini dapat bersifat karsinogen. Beberapa senyawa ini mempunyai efek racun atau efek penolakan terhadap serangga sementara senyawa lainnya menarik serangga. Beberapa senyawa mempunyai aktivitas antivirus, sebagai fungisida dan pembentukannya disulut oleh infeksi fungus. Satu senyawa dari kemangi mempunyai aktivitas hormon remaja. Forskolin dari Coleus forskohli merupakan pengaktif khas adenilat siklase. Partenolida dari parthenum tanacetum berguna untuk mengobati migrain karena menghambat pelepasan serotonin.
Diterpenoid mencakup beberapa senyawa dari segi fisiologi sangat menarik seperti golongan hormon tumbuhan yang dikenal sebagai giberelin. Seperti seskuiterpenoid, diterpenoid mencakup banyak senyawa yang bekerja sebagai fungisida, racun terhadap hewan, penolak serangga dan sebagainya. Senyawa ini dapat bersifat karsinogen. Beberapa senyawa ini mempunyai efek racun atau efek penolakan terhadap serangga sementara senyawa lainnya menarik serangga. Beberapa senyawa mempunyai aktivitas antivirus, sebagai fungisida dan pembentukannya disulut oleh infeksi fungus. Satu senyawa dari kemangi mempunyai aktivitas hormon remaja. Forskolin dari Coleus forskohli merupakan pengaktif khas adenilat siklase. Partenolida dari parthenum tanacetum berguna untuk mengobati migrain karena menghambat pelepasan serotonin.
Contoh senyawa
diterpenoid adalah fitol, asam giberelat, α-kamforena, (-)-kaurena, asam dekstro-pimarat,
marubin, asam abietat
v Triterpena, n=6,
contohnya skualena.
v Triterpenoid,
contohnya lanosterol, bahan dasar bagi senyawa-senyawa steroid.
Triterpenoid memiliki atom
C30. triterpenoid tersebar luas dalam damar, gabus dan kutin tumbuhan. Damar
adalah asam triterpenoid yang sering bersama-sama dengan gom polisakarida dalam
damar gom. Triterpenoid alkohol juga terdapat bebas dan sebagai glikosida.
Triterpenoid asiklik yang penting hanya hidrokarbon skualena yang diisolasi untuk
pertama kali dari minyak hati ikan hiu tetapi juga ditemukan dalam beberapa
malam epikutikula dan minyak nabati (minyak zaitun). Senyawa triterpenoid yang
paling dikenal seperti lanosterol yang terdapat dalam lemak wol, khamir dan
beberapa senyawa tumbuhan tinggi. Triterpenoid tetrasiklik seperti alkohol
eufol dari euphorbia sp dan asam elemi dari canarium commune. Triterpenoid yang
terpenting ialah triterpenoid pentasiklik. Senyawa ini ditemukan dalam tumbuhan
seprimitif sphagnum tetapi yang paling umum adalah pada tumbuhan berbiji, bebas
dan glikosida. Triterpenoid nonglikosida sering ditemukan sebagai ekskresi dan
dalam kutikula bekerja sebagai pelindung atau menimbulkan ketahanan terhadap
air. Beberapa macam aktivitas fisiologi dari triterpenoid yang merupakan
komponen aktif dari tumbuhan telah digunakan sebagai tumbuhan obat untk
penyakit diabetes, gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan
hati dan malaria.
v Tetraterpena, n=8,
contohnya adalah likopen, karoten
v Tetraterpenoid
Tetraterpenoid yang paling dikenal adalah karotenoid-pigmen larut dalam lemak berwarna kuning sampai merah terdapat pada semua tumbuhan dan dalam lemak berbagai jenis jaringan. Pigmen hidrokarbon disebut karoten dan turunannya yang teroksigenasi disebut xantofil. Dikenal juga tetraterpenoid tanwarna yaitu fitoena dan fitofluena. Karotenoid sebagai reseptor cahaya untuk fototropisme. Sebagai pigmen bunga karotenoid mungkin berperan dalam menarik serangga tetapi sebagian besar perhatian dicurahkan pada fungsinya sebagai pigmen daun. Senyawa ini terdapat pada kloroplas dan terikat secara longgar pada protein.Karotenoid yang paling tersebar luas adalah β-karoten.
Tetraterpenoid yang paling dikenal adalah karotenoid-pigmen larut dalam lemak berwarna kuning sampai merah terdapat pada semua tumbuhan dan dalam lemak berbagai jenis jaringan. Pigmen hidrokarbon disebut karoten dan turunannya yang teroksigenasi disebut xantofil. Dikenal juga tetraterpenoid tanwarna yaitu fitoena dan fitofluena. Karotenoid sebagai reseptor cahaya untuk fototropisme. Sebagai pigmen bunga karotenoid mungkin berperan dalam menarik serangga tetapi sebagian besar perhatian dicurahkan pada fungsinya sebagai pigmen daun. Senyawa ini terdapat pada kloroplas dan terikat secara longgar pada protein.Karotenoid yang paling tersebar luas adalah β-karoten.
v Politerpena, n besar,
contohnya adalah karet dan getah perca.
Permaslahannya : Mengapa senyawa
terpena tidak sama dengan senyawa terpenoid, padahal sama-sama tersusun dengan
senyawa yang sama??
Menurut literature yang saya dapatkan terpena dan terpenoid itu merupakan senyawa yang tersusun atas unsure yang sama yaitu C dan H, terpena dan terpenoid juga memiliki strukrur yang sama yaitu merupakan penggabungan dari unit isoprene/isoprenoid, dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dapat mengandung ikatan rangkap, gugus hidroksil, karbonil atau gugus fungsi lainnya, hanya saja yang membedakan senyawa terpena dan senyawa terpenoid itu adalah senyawa terpenoid mengandung unsure lain selain unsur C dan H yaitu unsur O sedangkan senyawa terpena tidak, selain itu ikatan rangkapnya pun terletak berbeda.
BalasHapusuntuk saat ini hanya itu yang dapat saya bantu untuk menjawab pertanyaan anda, selanjutnya, jika ada literatur yang lebih lengkap akan saya tambahkan, terimakasih semoga bermanfaat.
terpenoid adalah modifikasi dari terpena artinya serupa dengan terpena, dan terpenoid ini merupakan struktur yang sama tetapi tidak dapat dinyatakan dengan rumus dasar.
BalasHapusLalu adakah referensi terkait senyawa terpenoid sebagai antioksidan? Mhn bantuannya, terimakasih :)
BalasHapus